Tujuan pendirian Negara Republik Indonesia adalah untuk menciptakan kesejahteraan, rasa aman, mengangkat harga diri bangsa diantara bagsabangsa, meningkatkan taraf hidup rakyat, dan turut serta dalam menciptakan perdamaian dunia.
Sejauh mana kita sudah menghantar negara bangsa Indonesia menciptaka negara sejahtera? Pengukuran obyektif dengan menggunakan Human Development Index menunjukkan posisi Indonesia yang berada pada peringkat ke - 124 dari 187 negara. Pengukuran ini dilakukan oleh UNDP diyakini terbebas dari tujuan politik sempit.
Peringkat Indonesia memang naik perlahan dalam 20 tahun terakhir. Apakah kenaikan peringkat itu dapat dipercepat? Faktor apa saja yang berakibat positip pada kenaikan peringkat dalam HDI? Bagaimana melakukan intervensi dengan referensi pada Model HDI agar dapat meningkat HDI lebih cepat? Apakah Struktur Negara, Bentuk Pemerintahan, Kebijakan, Strategi Pembangunan, Praktek Politik yang dilakukan termasuk jumlah partai politik, Ideologi Negara, Peran Agama dalam Bernegara, Pemerataan Penghasilan,
Pendidikan, Program Kesehatan, Kesempatan Usaha yang lebih luas, Investasi dalam negeri, investasi asing, pengamanan lingkungan, dan Kebijakan Enersi merupakan faktor penentu utama dalam meningkatkan Human Development Index?
Pendidikan, Program Kesehatan, Kesempatan Usaha yang lebih luas, Investasi dalam negeri, investasi asing, pengamanan lingkungan, dan Kebijakan Enersi merupakan faktor penentu utama dalam meningkatkan Human Development Index?
Model HDI menyatakan penentu peningkatan HDI Indonesia baru dapat dijelaskan oleh tiga variabel predictor utama, yaitu Transformasi Pedesaan yang agraris menjadi Pedesaan yang berbasis Industry (Industrial Transformation). Upaya ini sudah dilakukan dengan hasil baik di Jepang semasa restorasi Meiji, di Taiwan setelah tahun 1950 dan di Korea selatan setelah tahun 1960.
Transformasi desa Indonesia sehingga menjadi basis industri rumah tangga (Home Industry) menuntut perubahan mendasar dalam budaya dan kebijakan pendidikan. Penanaman disiplin agar sesuai dengan irama industri, ketepatan jadwal dan dukungan hukum yang efektif untuk menjamin terlaksananya transaksi pasar yang setara. Praktek Ijon, rentenir, dan premanisme harus dihilangkan. Rule of Law harus ditegakkan dalam menjamin berlangsungnya budaya industri ditingkat pendesaan. Industri juga sudah dapat didorong mengikuti pola Inti dan Plasma yang sempat sangat menjanjikan ditahun 1990 awal, kemudian ditinggalkan karena kita terjebak masuk kedalam pola industri korporatis yang cenderung memangsa industri2 yang lebih kecil. Industri besar harus dicegah menjadi konglomerasi yang mematikan pesaing2 dengan berbagai regulasi dan insentif. Kelompok masyarakat miskin dan sangat miskin harus dimobilisasi dan dijadikan asset nasional dan disertakan dalam proses menuju industri rumah tangga yang mampu bersaing. Kelompok yang kadang2 termasuk mereka yang sering disebut tidak terjangkau (untouchable) dipacu untuk melahirkan innovasi yang dikembangkan sendiri oleh mereka tanpa terlalu banyak didikte oleh birokrasi.
Transformasi desa Indonesia sehingga menjadi basis industri rumah tangga (Home Industry) menuntut perubahan mendasar dalam budaya dan kebijakan pendidikan. Penanaman disiplin agar sesuai dengan irama industri, ketepatan jadwal dan dukungan hukum yang efektif untuk menjamin terlaksananya transaksi pasar yang setara. Praktek Ijon, rentenir, dan premanisme harus dihilangkan. Rule of Law harus ditegakkan dalam menjamin berlangsungnya budaya industri ditingkat pendesaan. Industri juga sudah dapat didorong mengikuti pola Inti dan Plasma yang sempat sangat menjanjikan ditahun 1990 awal, kemudian ditinggalkan karena kita terjebak masuk kedalam pola industri korporatis yang cenderung memangsa industri2 yang lebih kecil. Industri besar harus dicegah menjadi konglomerasi yang mematikan pesaing2 dengan berbagai regulasi dan insentif. Kelompok masyarakat miskin dan sangat miskin harus dimobilisasi dan dijadikan asset nasional dan disertakan dalam proses menuju industri rumah tangga yang mampu bersaing. Kelompok yang kadang2 termasuk mereka yang sering disebut tidak terjangkau (untouchable) dipacu untuk melahirkan innovasi yang dikembangkan sendiri oleh mereka tanpa terlalu banyak didikte oleh birokrasi.
Reformasi birokrasi sangat diperlukan. Birokrasi menjadi pelayan masyarakat. Abdi Negara yang sesungguhnya saat ini bahkan lebih berfungsi sebagai penarik rente ekonomi dan bagian dari mesin politik pencari uang. Perbaikan birokrasi juga berkaitan dengan manajemen pajak yang lebih menyeluruh, progressive, dan memberikan dorongan pada innovasi dan investasi. Innovasi dibidang perpajakan ini yang kuat kaitannya dengan peningkatan HDI.
0 comments:
Post a Comment